Merindukanmu Melalui Hujan



Merindukanmu Melalui Hujan . . .


Terkadang langit pun ikut merasakan apa yang dirasakan seseorang. Hujan itu indah yahh...... hujan ituuu terasa membawa kedamaian.

Rasaaa rindu. . . . aku menyimpan rasa rindu terhadap hamba mu ya allah, rasa rindu yang menderas seperti hujan turun, dan rasanya sakittt merindukan seseorang tanpa berbalas, rasanya seperti air hujan deras yang turun ke pasir, meletupkan dan memisahkan pasir-pasir sampai bertebaran. . .


Iyaaaa aku tau, rasa rindu itu tak seharusnya disimpan secara dalam-dalam. Aku harus seperti hujan. Langit pun sering merindukan hujan, tapi ia bisa mengendalikan rinduuu itu, hujannn ada sesi reda ada sesi berhentinya.. .

Lalu kenapa tidak dengan rinduku, akupun harus mengendalikan rindu ini. . . . . .

Suatu saat jika rindu itu berbalas akan ada kebahagiaan dan hikmah yang allah berikan. . . . Amin Allahumma Amin. . .




El rAHMAN

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu itu Indah Ko

Gambar
Menunggu itu Indah Ko. ..   .   Menunguuuuu ? ? ? rasanya berat yahh bagi sebagian besar orang untuk menunggu.. . . Tapi jika skenarionya menunggu itu memang tak menghasilkan, apa gunanyaa?... heyyyy nggak ada seedikitpun yang nggak bergunaa di dunia ini  Bagi kalian kaum hawa, tidak akan menjadi rendah jika kita mengungkapkan, jika hal itu lebih menjaga kita fitnah, kenapa tidak? Simakk ya guysss... . . Seorang akhwat cantik nan solehah yang selalu menjaga dirinya dengan menutup aurat. Keyakinan islam lah yang menjaga dirinya dari hal-hal yang mengantrakan ke gerbang dosa. Allah menitipkan rasa cinta ke setiap makhluk yang diciptakannya. Ya akhwat solehah ini mengrimkan sepucuk surat untuk seorang ikhwan. Assalamualaikum Maaf saya mengganggu akhi. akhi masih ingat kah dengan saya?? orang yang dulu akhi bantu saat saya ketinggalan bis, semoga akhi masih ingat saya. semoga kabar baik uat akhi. Allah itu maha besar, ...
Baca selengkapnya

Secarik Kertas

Gambar
Secarik Kertas . . . . Kerikillll. . . . . Kerikil itu tajam. . . Setiap kaki ini melangkah, rasanya teriris. . . Perih . . .   memisahkan bagian demi bagian. . . Merahhhh, memerah. . . . Masih kutahan perih ini. . . . . Karena aku tau, ini hanya sementara. . Sesekali aku meringis kesakitann Sakit, sakit. . .   Tuhan. . . Kenapa engkau hadirkannn senyuman. . Jika engkau tinggalkan air mata. . Kenapa tidak dari awal ? ? engkau buahkan air mata Sampai sejahat itukah. . . . Sampai sekejam itukah. . . dulu aku memberimu secarik kertas . . kertas yang masih kosong. . . . . . . . . berharap. . . . .. . berharap kertas itu penuh dengan tulisan. . . . dan   ternyata benar . . . . .. . saat itu aku senangg.. . . sangat senangg. . sampai saatnya. . . . . aku tak sabar,,,,.... iya aku tak sabar membuka kertas itu. . . . dan engkau hanya menatapku. . . engkau masih memberi senyuman. . . ku buka kertas itu . . . . tergunca...
Baca selengkapnya