Secarik Kertas

Secarik Kertas . . . .

Kerikillll. . . . .
Kerikil itu tajam. . .
Setiap kaki ini melangkah, rasanya teriris. . .
Perih . . .  memisahkan bagian demi bagian. . .
Merahhhh, memerah. . . .
Masih kutahan perih ini. . . . .
Karena aku tau, ini hanya sementara. .
Sesekali aku meringis kesakitann
Sakit, sakit. . .  Tuhan. . .
Kenapa engkau hadirkannn senyuman. .
Jika engkau tinggalkan air mata. .
Kenapa tidak dari awal ? ? engkau buahkan air mata
Sampai sejahat itukah. . . .
Sampai sekejam itukah. . .
dulu aku memberimu secarik kertas . .
kertas yang masih kosong. . . . . . . . .
berharap. . . . .. .
berharap kertas itu penuh dengan tulisan. . . .
dan  ternyata benar . . . . .. .
saat itu aku senangg.. . .
sangat senangg. .
sampai saatnya. . . . .
aku tak sabar,,,,....
iya aku tak sabar membuka kertas itu. . . .
dan engkau hanya menatapku. . .
engkau masih memberi senyuman. . .
ku buka kertas itu . . . .
terguncang hatiku . . . Rasanya tak mampu bergerak. .
rasanya tak mampu berdiri. . . .
tuhannnn kenapaa sesakit ini
aku masih melihatnya. . . . . .
aku masih merasakan kehadiranyya. . .
tuhannnnnnnnnn..............
sesakit ini kahh kehilangann.. . .
dia meninggalkanku. . . . engkau lebih menyayanginya tuhan

Aku mulai mengehela nafas. . .
Sesaat sebelum kubuka surat itu. . .
Dia memamng tlah tak di dunia. . .
Senyuman itu, hanya kasih sayang yang dia tinggalkan. .




                                                                                                 
                                                                                                                           El RaHman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu itu Indah Ko

Merindukanmu Melalui Hujan